Rabu, 29 April 2020

Latar Belakang Revolusi Bolshevik

Wawan Setiawan Tirta
Revolusi Rusia pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan Negara-negara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas dua golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Rusia saat itu adalah negara agraris. Akibat peperangan antara Rusia dengan pihak sekutu Barat mengakibatkan kehidupan rakyat Rusia menderita kelaparan dan menderita.

Rusia masih terbelakang dibandingkan Negara Latar Belakang Revolusi Bolshevik
Lahan-lahan pertanian banyak yang terbengkalai akibat dari berkurangnya sumber daya manusia karena banyak orang ikut perang. Inflasi meningkat sehingga harga - harga kebutuhan pokok juga meningkat tajam & tidak sebanding dengan kenaikan upah. Inflasi ini terjadi sebagai akibat dari biaya perang yang membengkak. Peperangan telah memakan biaya sebesar 1,820 juta Rubbel pada tahun 1915 dan 14,573 juta Rubbel pada tahun 1916, hampir delapan kali lipat. Hans Kohn, Dasar Sejarah Rusia Modern, Jakarta: Brhatara, 1966, hlm. 103 Pada permulaan perang, uang kertas yang beredar berjumlah 1,630 juta Rubbel. Indeks harga naik dari 100 pada permulaan parang menjadi 115 pada tanggal 1 Januari 1915, 238 pada tanggal 1 Januari 1916, dan melonjak naik 702 pada tanggal 1 Jnauari 1917.
Keadaan ini memaksa parlemen untuk mengganti beberapa personilnya, seperti mengganti Goremykin yang dianggap tidak berdaya dan sangat reaksioner, namun tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Dalam parlemen sendiri, para menteri bahkan melakukan fitnah terhadap anggota lainnya yang dianggap telah melakukan korupsi di tengah-tengah penderitaan rakyat. Pada saat seperti itu jelaslah bahwa cara -cara pemerintahan lama tidak dapat diteruskan lagi. Semangat revolusioner telah lama bangkit namun masih bnyak perdebatan apakah revolusi tersebut akan dilaksanakan pada saat sesudah atau sebelum perang atau pada saat perang berlangsung.Tentu saja suasana di Rusia ini diperhatikan sepenuhnya oleh sekutu-sekutu barat. Pada musim dingin 1916-1917, suasana perang di medan barat sama sekali tidak menguntungkan bagi pihak sekutu, karena Jerman baru saja akan memulai peperangan kapal selam melawan Inggris. Bany ak yang menginginkan agar Tsar II merubah gaya kepemimpinannya. Bahaya mengancam pemerintahannya, namun hal ini tidak digubris oleh Tsar II.

Revolusi ini pecah tanpa pimpinan dan tanpa suatu rencana, dalam perkembangan awalnya Lenin dan orang-orang Bolshevik tidak terlibat dan tidak memainkan peranan apapun, karena pada permulaan tahun 1917 Lenin dan Trotsky berada di luar negeri dalam masa pembuangannya di Switzerland. Selama masa pembuangannya, sebenarnya Lenin menentang peperangan dan dia menghimpun keku atan di Zimerwald dalam bulan September 1915. Dia mendapat dukungan untuk menggulirkan pemerintahannya sendiri dan mengalihkan peperangan nasional menjadi peperangan internasional. Lenin sendiri tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang negaranya. Namun di Switzerland, Lenin bercerita bahwa revolusi ini adalah sebuah awal permulaan bagi sebuah revolusi sosialis di Eropa.

Revolusi ini tidak dipimpin oleh para pemimpin poitik, ahli-ahli teori golongan sosialis ataupun golongan cerdik pandai dari golongan liberal. Revolusi ini sendiri dimulai pada tanggal 8-9 Maret dari St.Petersburg oleh para pekerja pabrik yang berdemonstrasi terutama para pekerja perempuan. Pemerintah mencoba menghentikan demonstrasi ini dengan mengerahkan tentara. Namun tentara-tentara ini menolak untuk melakukan tembakan karena semakin banyaknya orang - orang yang berkumpul di jalan sambil menyanyikan lagu Marseilaisse.

Dunia pun terpusat pada revolusi ini. Pada tanggal 14 Maret 1917 dibentuklah pemerintahan sementara yang diketuai oleh Pang eran Gerorge Lvov, yaitu seorang pemimpin Zemstvo yang liberal dan seorang yang ingin melakukan pembaharuan-pembaharuan di Rusia. Pangaeran George Lvov percaya pada rakyatnya, dan banyak orang menaruh perhatian besar pada hasil revolusi ini, namun lagi - lagi rakyat Rusia kecewa atas revolusi yang terjadi karena jauh dari harapan yang mereka inginkan. Dalam pemerintahan anggota-anggota parlemen banyak yang terkemuka antara lain Milyukov sebagai Menteri Luar Negeri dan Guchkov sebagai Menteri Penerangan. Namun diantara yang paling hebat lainnya adalah Alexander Kerensky yaitu seorang sarjana hukum yang vokal yang termasuk salah satu anggota partai buruh yang menjadi penyemangat dalam revolusi ini.

Revolusi ini boleh dikatakan sebagai revolusi yang sepakat, kare na selama 5 hari yaitu tanggal 9-14 Maret tidak ada pertumpahan darah. Rusia dalam hal ini telah mengalami banyak perubahan. Seperti tata tertib yang lama telah diganti dengan tata tertib yang baru, Tsar II telah meninggalkan sistem otokrasi tanpa adanya perlawanan. Pembatasan-pembatasan terhadap warga negara dihapuskan, hak-hak yang sama di berikan kepada semua golongan, tidak memandang ras, suku, agama dan golongan. Dan yang paling menhebohkan adalah para tahanan politik dibebaskan dengan biaya pemerinta h dan hukuman matipun dihapuskan. Sehingga tidak kurang dari satu bulan saja yaitu pada bulan April 1917 Rusia telah menjelma menjadi sebuah negara yang bebas dan merdeka baik secara hukum dan kenyataannya.

Pada bulan Juli 1917, AlexanderKerensky yang berasal dari kelompok Menshevik, mengontrol pemerintahan transisi. Pemerintahan ini diguncang dengan percobaan kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Kurnilov pada bulan September 1907. tapi akhirnya kudeta itu berhasil digagalkan. Walaupun gagal, percobaan kudet a itu cukup membuat pemerintah goyah dan memperkuat pasukan dari kelompok Bolshevik. Pada tanggal 6-7 November 1917 (24-25 Oktober dalam kalender Rusia) Kaum Bolshevik melakukan aksinya. Pasukan yang dipimpin oleh Leon Trotsky (Komite Militer Revolusioner Petrograd) mengerahkan kekuatan buruh dan tentara untuk mengontrol kota Petrograd, jalur Kereta Api, telegrap, dan juga menguasai jembatan-jembatan utama. Akhirnya Kaum Bolshevik berhasil menguasai keadaan dan membentuk Second All Russian Congress of Soviet dan memilih Lenin sebagai ketua Dewan Komisaris rakyat.